Kamis, 31 Oktober 2013

Resep Bubur Buah Untuk Bayi

RESEP BUBUR BUAH

Bahan-bahan:
- 1 sdm tepung beras merah
- 10 ml air matang
- 100 ml ASI
- 50 gr buah matang - haluskan (dapat menggunakan buah pisang, jeruk, pear, apel, pepaya, alpukat, dll)

CARA MEMBUAT BUBUR BUAH :
1. Larutkan tepung beras merah ke dalam air, aduk rata. Masak di atas api kecil hingga matang sambil diaduk agar tidak menggumpal.

2. Masukkan pepaya, masak sejenak. Angkat, lalu aduk-aduk sampai asapnya hilang dan panasnya berkurang.

3. Setelah hangat (kira-kira 40 derajat), Tuangkan ASI atau susu formula lanjutan yang telah dilarutkan, aduk rata. Tuang ke dalam mangkuk bayi, siap untuk disajikan.


BUBUR Strawberry Susu

Bahan :
  • 50gr strawberry, di haluskan
  • 150ml susu ASI atau klo ga ada ASI bisa diganti dengan susu kedelai
  • 25gr tepung beras
  • 150ml air matang
Cara Membuat :
  1. Tepung Beras di Larutkan dengan air lalu didihkan dengan api kecil sambil di aduk agar tidak menggumpal hingga matang
  2. Masukkan buah strawberry yang sebelumnya sudah di haluskan terlebih dahulu lalu aduk rata dengan tepung beras tadi, lalu angkat.
  3. Campurkan susu ASI atau susu Kedelai, aduk sampai rata dan tuang kedalam mangkuk kecil.
  4. Bubur siap disajikan dalam keadaan hangat

Kanker Payudara


 
KANKER PAYUDARA

    A.    Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2007).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Tapan, 2005).

      B.     Penyebab Kanker Payudara
          Etiologi dari kanker payudara belum diketahui secara spesifik, namun ada faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara, yaitu:
1.        Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2.        Anak perempuan dan saudara perempuan dari wanita dengan kanker payudara
3.        Menarke dini (kurang dari 12 tahun)
4.        Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama (>30 tahun).
5.        Menopouse pada usia lanjut
6.        Riwayat penyakit payudara jinak
7.        Obesitas setelah menopause
8.        Kontrasepsi oral
9.        Terapi penggantian hormon estrogen atau progesterone
10.   Gaya Hidup

        C.    Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Gejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri, keluar cairan dari puting, ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama, rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting, pembengkakan lokal.
 Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar payudara.
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
1.         Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. Benjolan tersebut berisi massa utuh (kenyal). Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan). Nyeri pada daerah massa, adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.
2.         Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, pengelupasan papilla mammae atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
3.         Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.


Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui criteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
a.         Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara)
b.        Adanya nodul satelit pada kulit payudara
c.         Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa
d.        Terdapat model parasternal
e.         Terdapat nodul supraklavikula
f.         Adanya edema lengan
g.        Adanya metastase jauh
h.        Serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
4.         Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

      D.    Cara Pemerikasaan

Setiap wanita seharusnya memeriksakan payudaranya setiap bulan. Waktu yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah seminggu setelah mendapat haid, karena sebelum haid banyak wanita berpayudara lembut atau bergumpal. Pemeriksaan payudara bulanan ini sebaiknya dilakukan pada saat mencapai usia 25 tahun, karena resiko kanker payudara meningkat dengan bertambahnya usia. Untuk yang telah monopause, pemeriksaan payudara dapat dilakukan sesuai keinginan tetapi rutin setiap bulan pada tanggal yang sama. Prosedur 3 langkah berikut dapat menyelamatkan jiwa anda karena dengan prosedur ini, kanker payudara dapat dideteksi secara dini, pada saat masih dapat disembuhkan. Cara-cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri :
   1.      Ketika mandi
Periksa payudara sewaktu anda mandi. Tangan dapat lebih mudah bergerak pada kulit yang basah. Mulailah dengan melakukan pemijatan dibawah ketiak & berputar (kearah dalam) dengan menggerakan ujung jari- jari anda. Lakukan pemijatan ini pada kedua payudara.
   2.      Didepan cermin
Periksa payudara anda dengan kedua lengan diangkat keatas.Perhatikan: Perubahan ukuran, bentuk, adanya cekungan, tertariknya atau perbedaan putting payudara. Lakukanlah beberapa tekanan seputar payudara yang dimulai dari bagian bawah. Hal ini untuk mengtahui apakah putting mengeluarkan cairan atau tidak (kecuali air susu bagi mereka yang menyusui).
3.      Berbaring
Berbaring & letakan sebuah bantal kecil dibawah pundak kanan (Untuk memeriksa payudara kiri). Letakan tangan kanan dibawah kepala. Cara pemeriksaan sama dengan pada saat mandi. Lakukan hal yang sama untuk pemeriksaan payudara kanan. Apabila terdapat benjolan, hal ini perlu dipastikan bahwa menderita kanker payudara. Namun benjolan tersebut bisa terjadi karena berbagai sebab selain kanker. Pembengkakan, radang, penyumbatan saluran susu & pembuluh darah, atau beberapa tumor jinak dapat pula menyebabkan benjolan pada payudara.

      E.     Cara Pencegahan

Beberapa cara pencegahan kanker payudara:
1.      Berolahraga
Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 18 persen menurut studi lain yang melibatkan 74 ribu wanita berumur 50 sampai 79 tahun.
2.      Menhindari makan berlemak

3.      Menjaga berat badan
Semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker. American Cancer Society pernah melakukan studi yang melibatkan 62 ribu wanita. Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker.
4.      Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya melindungi kanker payudara. Para peneliti Universitas New York membandingkan sampel darah 270 wanita penderita kanker payudara dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita yang memiliki karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi.
5.      Banyak mengkonsumsi kedelai
Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara dengan membatasi efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas susu kedelai atau tiga potong tahu/tempe setiap hari dapat melindungi dari kanker payudara.
6.      Menyusui
Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibunya karena menekan kadar estrogen. Para peneliti membandingkan angka melahirkan dan pola menyusui wanita yang hidup di negara maju dan negara berkembang. Mereka mendapati bahwa wanita di negara maju dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya bila memiliki anak lebih banyak dan menyusui mereka seperti para wanita di negara berkembang (rata-rata 30 bulan per kelahiran).
7.      Tidak merokok
      merokok dapat meningkatkan resiko kanker payudara. hal ini dikarenakan kandungan bahan kimia dalam rokok dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.

Selasa, 29 Oktober 2013

Langkah Mencuci Tangan



A.    Definisi Mencuci Tangan

Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
Mencuci tangan adalah suatu kegiatan membersihkan tangan mulai dari membersihkan jari-jari tangan, punggung tangan dan telapak tangan dari kotoran yang terlihat maupun yang tidak terlihat dengan sabun agar tangan terbebas dari kuman penyakit, dan menjadikan tangan bersih dan harum. Mencuci tangan merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dikarenakan tangan merupakan media penularan berbagai penyakit yang disebabkan kuman dan melalui tangan pula kuman penyakit dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain.

B.     Manfaat Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan hal yang sederhana, sehingga dapat dilakukan siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Berikut dalah manfaat dari mencuci tangan:
1.      Agar tangan bersih.
2.      Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme.
3.      Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh.
4.      Mencegah timbulnya penyakit.
Dengan mencuci tangan menggunkan sabun dan cara yang benar dapat mencegah timbulnya penyakit, seperti: diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi cacing, penykit kulit, dan mata.

C.    Waktu Mencuci Tangan
Pada umumnya para ahli kesehatan menganjurkan untuk mencuci tangan sesering mungkin,namun bukan berarti harus mencuci tangan sepanjang waktu. Ada saat-saat yang memang diharuskan untuk mencuci tangan agar mengurangi resiko penyebaran kuman dan virus penyakit. Adapaun waktu-waktu yang diharuskan tersebut anatara lain adalah:
a.       Sebelum dan sesudah menyantap makanan
b.      Sebelum dan sesudah menggunakan contact lense
Contact lense adalah benda kecil yang dipasang dengan cara menempelkan contact lense dengan menggunakan ujung jari pada bola mata. Mata adalah area sensitif dan sangat mudah terkontaminasi kuman-kuman dari tangan Anda.
c.       Sebelum dan setelah mengobati luka
Luka terbuka akan berpeluang besar terinfeksi oleh kuman. Tangan yang kotor akan meninggalkan kuman dan menyebabkan infeksi pada luka.
d.      Setelah menggunakan toilet pribadi/umum
Meskipun sifatnya toilet pribadi, namun yang namanya toilet adalah sarang berkumpulnya kuman. Apalagi bila itu toilet umum, sudah pasti kuman-kuman akan lebih banyak. Jadi, jangan lupa untuk tetap mencuci tangan setelah menggunakan toilet pribadi/umum.
e.       Setelah menyentuh binatang, pakan ternak, kotoran hewan.
Binatang adalah makhluk bebas yang kehidupannya bisa bercampur dengan apa saja. Tubuhnya akan berkemungkinan besar terkontaminasi segala macam kuman dan virus.
f.       Setelah mengurus sampah
Sampah merupakan benda yang telah habis sifat kegunaannya/fungsinya. Biasanya sampah dibiarkan berserak di sembarang tempat. Sampah-sampah tentu saja sudah bisa dipastikan mengandung banyak kuman, terlebih lagi sampah basah.
g.      Setelah bersin atau batuk
h.      Ketika merawat orang sakit
Orang sakit sudah pasti tubuhnya tengah terserang suatu virus tertentu dan banyak kuman dalam tubuhnya.
i.        Sebelum dan setelah melakukan tindakan

D.    Teknik Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Mencuci tangan yang baik dan benar ada tata caranya tersendiri. Bukan hanya sekedar membasahi tangan saja, namun ada tata cara yang dianjurkan oleh ahli kesehatan agar kegiatan cuci tangan membawa manfaat yang lebih baik untuk tubuh.
Mencuci tangan yang benar dalah menggunakan sabun dan dibilas diawah air yang mengalir. Berikut adalah tata cara cuci tangan yang baik dan benar menurut WHO:
1.        Basuh tangan dengan air, lalu tuangkan sabun (sebaiknya menggunakan sabun antiseptik) secukupnya, ratakan dengan kedua telapak tangan
2.        Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya. Gosok kedua telapak tangan dengan sela-sela jari
3.        Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
4.        Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
5.        Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya
6.        Bilas kedua tangan dengan air mengalir, keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-benar kering atau menggunakan tissue, gunakan handuk tersebut untuk menutup kran. Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.
 


Gbr. 1. 7 langkah mencuci tangan
Mencuci tangan selain menggunakan sabun dan air mengalir dapat pula menggunakan cairan pembersih tangan. caranya dengan meneteskan cairan pembersih tangan pada telapak tangan kemudian ratakan cairan tersebut keseluruh bagian tangan termasuk jari-jari tangan hingga kering. Namun cairan ini tidak berfungs efektif jika tangan jelas terlihat kotor.

E.     Tips Agar Tangan Tetap Lembut
Mencuci tangan memang baik untuk kesehatan. Namun sebagian orang akan mengalami kulit tangannya menjadi sedikit kasar setelah sering bersentuhan dengan sabun. Berikut tips agar terhindar dari kondisi kulit kering sehabis mencuci tangan:
1.         Gunakan air yang bersih.
2.         Keringkan dengan kain handuk lembut atau kertas tissue yang kering. Jangan mengusap tangan kuat-kuat dengan handuk atau tissue. Ini akan menyebabkan terangkatnya lapisan kulit tipis. Cukup tepuk-tepukkan saja handuk atau tissue pada tangan yang basah.
3.         Gunakan body lotion. Setelah tangan benar-benar kering, usapkan body lotion sebagai pelembabnya. Ini akan menjaga agar kulit tetap terjaga kelembabannya.